Selasa, 28 April 2009
Humor
Rabu, 22 April 2009
Humor
Penjual : Beli jeruk Bu ?
Ibu : Iya, 2 kg saja ya, Manis nda nich jeruknya?
Penjual : Kata penjual lama sich Manis Bu.
Ibu tersebut pun pulang. Dua hari kemudian ia pergi ke pasar dan menemui penjual jeruk sambil marah-marah
Ibu : Katanya jeruknya manis, ternyata kecuuut sekali, bohong kamu.
Penjual : Ngga usah marah-marah Bu, Baru beli 2 kg saja sudah marah-marah
Saya yang beli berkranjang-kranjang juga ngga marah-marah.
Ibu : ............................. ??????????
Kamis, 27 November 2008
Si Gagap Jualan Buku
Gagap : "Sese.. la..mat paagi.. Pak...!!!"
Pengusaha : "Selamat pagi..."
Gagap : "Saa ya.. lii.. hat di sii..ni bu..tuh karr..yaa..wann.. Pak??"
Pengusaha : "Iya, saya butuh karyawan yang pandai dan bisa membuat laku buku-buku saya."
Gagap : "Saa..ya bii..sa Pak..!"
Pengusaha : "Bisa apa?? kamu ngomong saja susah.. bagaimana mau menjadi sales?? Sedangkan sales itu harus pintar berbicara dan harus lancar...?"
Gagap : "Baa..pak booleh coo..baa duulu saa..ya pas..ti bisa!!"
Pengusaha : "Baik coba kamu jual 5 buku ini.. 1 jam kemudian kamu kembali."
Gagap : "Baa..ikk Pak!!"
Setelah 1 jam Gagap kembali keperusahaan tersebut dan menyetor semua hasil penjualannya,
Gagap : "Ini Pak Haa..sill..nya."
Pengusaha : "Wahh hebat... Bagaimana kamu bisa menjualnya??"
Gagap : "Gaam..pang Pak!! Saa..ya Menna..warkan tee.russ kaa..lau dito..lak, saa..yaa bii..lang... Maau Beeli aatau.. Saaya Baacain Buukunya Saampai Haabiss.....???"
Selasa, 04 November 2008
Ketika

Terkadang .. ketika Kita menangis .. tak seorang pun
yang menyadari linangan air mata Kita.
Terkadang .. ketika Kita sangat sedih .. tak seorang pun
yang melihat kepedihan hati Kita.
Terkadang .. ketika Kita bahagia .. tak seorang pun
yang memperhatikan senyum mengembang di bibir Kita.
Akan tetapi .. ketika Kita kentut .....
semua orang menoleh ke diri Kita.
Jumat, 31 Oktober 2008
Humor Warna Kertas Surat
Dena : Surat warna Hijau Muda itu artinya Aku Cinta Padamu;
Yuni : Kalau kertas itu memakai kertas Biru Muda artinya apa?
Dena :Melambangkan Suasana Pilu
Yuni : Kalau kertasnya berwarna Merah?
Dena : Asmara Yang Membara.
Yuni : Kalau kertasnya warna Putih?
Dena: Suci, Bersih, Jujur, Terbuka Tidak DiTutup-tutupi.
Yuni : Kalau kertasnya Kuning?
Dena: Melambangkan Hati Yang Gersang.
Yuni : Kalau Merah Jambu?
Dena: Sedang Jatuh Cinta.
Yuni : Kalau Abu-abu?
Dena :Melambangkan Hati Yang Sedang Sendu.
Yuni : Kalau kertasnya Hitam?
Dena: Itu namanya karbon, Goblok
Kamis, 30 Oktober 2008
Boleh Tanya Pak?
merokok ditegur oleh seorang polisi.
Polisi: "Kenapa kamu merokok?"
Pelajar: "Saya suka, Pak."
Polisi : "Dari mana uang kamu untuk membeli rokok?"
Pelajar: "Dari uang jajan Saya."
Polisi : "Sehari kamu habis berapa? Dan harganya berapa?"
Pelajar: "Paling satu bungkus dan harganya sekitar Rp. 8000, Pak."
Polisi : "Kenapa uang Rp. 8000 kamu bakar setiap hari?
Coba kamu kumpulkan uang itu selama setahun, mungkin kamu bisa membeli sepeda motor, tidak perlu menunggu bus yang berdesakan seperti saat ini."
Pelajar: "Sekarang saya boleh tanya sama bapak?"
Polisi : "Tentu."
Pelajar: "Apakah bapak merokok?"
Polisi : "Tentu tidak."
Pelajar: "Kok Saya tidak melihat motor Bapak?"
Selasa, 14 Oktober 2008
Humor
Kejadiannya di pesawat Garuda flight No. GA603 rute Menado- Makassar-Jakarta.
Ada 1 penumpang... orang menado yg baru pertama kali naik pesawat, duduk di
kursi 20A (kelas ekonomi) udah agak di belakang. Dia naik dari Menado dan
tidak ada masalah. Pada saat transit di Makassar, dia turun dari pesawat
melalui pintu depan sehingga melewati kompartmen kelas Bisnis, mungkin dia
perhatikan perbedaan kelas bisnis dan ekonomi dari ukuran besarnya kursi.
Nah, pada saat boarding lagi dari Makassar, si Om Menado naik ke pesawat,
duduk di kursi nomor 1F (Bisnis kelas paling depan lagi...). Kemudian ada cabin-crew nanya:
Cabin Crew: "Selamat sore, Pak."
Om Menado : "Selamat sore, Nona ..."
Cabin Crew: "Mohon maaf Pak, bisa lihat Boarding Passnya?"
Om Menado : "Oh... kita nen tau apa itu koa. Ngana minta apa?"
Cabin Crew: "Maaf Pak, saya mau lihat potongan pass naik, berupa kertas mungkin ada di tiket yang Bapak pegang."
Om Menado: "Oh, kalo teket ada nooo..ngana mo lia? Sabar ne..."
Om Menado ambil tiketnya di kantong celana, kemudian diberikan ke cabin-crew.
Cabin Crew: "Oh... maaf, Pak, tempat Bapak bukan disini, tapi di belakang, tepatnya nr. 20A, di kelas ekonomi. Mohon maaf Pak, mari saya antar ke tempat duduk Bapak."
Om Menado: "Nimau!!!!!! Kita mo dudu disini... kita suka dudu disini!!!"
Cabin Crew: "Maaf Pak, tapi Bapak bayarnya untuk ekonomi class sementara yg
disini buat yg bayar tiket Bisnis Class."
Om Menado: "Itu ngana pe urusan... bukan kita pe urusan noo... yg kita tau... kita su bayar teket... kong kita mau dudu dimuka sini. Pigi sana ... jauh jo ngana!!!!"
Si cabin-crew tetap dengan ramahnya menjelaskan ke om Menado, tetapi si Om
tetap Ngeyel bin Ngotot nggak mau pindah.
Akhirnya, karena penumpang sudah pada naik semua dan pintu pesawat akan
ditutup namun si om Menado tetap nggak mau pindah, maka melaporlah si
cabin-crew ke PIC (Pilot in Command). Si pilot, yg kebetulan orang Ambon
(Fan-nya Tapillatu, klo tdk salah...), trus keluar untuk ketemu dgn om Menado.
Pilot: "Om... selamat sore om... Apa kabar Om??"
Om Menado: "Selamat sore..." (tapi tetap tidak tersenyum)
Pilot: "Om, dapa lia gagah skali... mau berangkat ke mana Om??"
Om Menado: "Jakarta. Ngana orang Menado???"
Pilot: "Bukan Om, beta orang Ambon ... tapi Om ... beta ada mau bilang ....
kalo mau ke Jakarta musti dudu di belakang, Om."
Om Menado: "Oh?? Begitu ka?? Kong dorang yg dudu dimuka ini mau pigi mana?"
Pilot: "Kalo yang di muka sini Om itu mau bale ulang ke Menado."
Om Menado cepat2 badiri terus pindah tempat sambil ngomong ke cabin-crew:
"Kiapa ngoni nyanda kase tau dari tadi pa Kita kalo yg di muka mau bale ke Menado? Kita rugi no.....so beli tiket dari Menado mau pigi Jakarta... maar dapa bale ulang ke Menado!"
Senin, 13 Oktober 2008
Tidak Ada Lowongan
“Kalau begitu saya melamar di bagian marketing saja” pinta Rio. “Bagian itupun sudah lengkap orangnya,” jawab pak Nursalim. “Bagaimana kalau bagian keuangan? tawar Rio. Pak Nursalim menggeleng. “Saya juga pernah jadi sekretaris pak, apa bisa saya jadi sekretaris di sini? pinta Rio. Dengan agak jengkel pak Nursalimpun menggelengkan kepala lagi.
“Kalau begitu yang kosong bagian apa pak? saya bersedia mengisinya dan bekerja apapun” suara memohon Rio kembali terucap. Dengan nada agak tinggi karena kesal segera pak Nursalim menjawab, “sejujurnya semua posisi di kantor kami sudah terisi, jadi kami tidak menerima karyawan baru, silahkan Anda cari di tempat lain”
Dengan agak malu, Rio mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya sambil mengatakan “kalau begitu bapak perlu memasang papan bertuliskan ini : “Tidak Ada Lowongan” agar tidak merepotkan dan membuang waktu bapak. Harganya cuma Rp 250 000,00. Bapak mau beli berapa?”
“Dasar Salesman” gerutu pak Nursalim sambil membeli satu papan itu.
(Cerita ini rekayasa semata, maaf bila ada kemiripan nama dan peristiwa. Maaf terutama kepada para salesman. Cerita ini hanya untuk pelepas lelah saja. Salam SuksesMulia. Jamil Azzaini)