Kamis, 19 Maret 2009

Biji Mete


Muhsin Aris Seno (46) dan Sartini (43) istrinya, penduduk desa Sidoharjo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen menghidupi keluarganya dengan menjadi pengusaha pengolah bijih mete. Ia memiliki 15 tenaga kerja yang membantu proses pengolahan biji mete menjadi wos (biji mete yang telah dikupas). Bermodalkan biji mete dari sekitar rumah dapat diproses menjadi 50 kg wos, dan sekarang omset telah mencapai 25 juta per bulan.
Bahan baku biji mete dibeli dari para pedagang di pesisir selatan dengan harga 3000-4000 per kilogram. Dari satu kilogram biji mete menghasilkan 2,5 ons wos dengan harga 55.000. Pemas
aran wos ke Purworejo, Bandung, Purwokerto dan Jakarta. Upah pekerja berkisar 8.000 - 10.000 sesuai dengan keahlian masing-masing. Permasalahan saat ini adalah kesulitan bahan baku sehingga membeli dari luar Kebumen.

4 komentar:

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

Dulunya sepanjang pantai sekitar puring petanahan kan banyak ditumbuhi pohon jambu monyet, sekarang sudah mulai jarang sehingga wajar mereka kekurangan bahan baku. Mestinya ada upaya dari pihak2 tertentu untuk penghijauan dengan menanam pohon jambu monyet

Kapan main ke puringnya?

@ntokbm mengatakan...

Info dari tmn Pak, kalau ke Puring agak sering jg tapi cuman main. Ke pantai Karangbolong atau Suwuk skg lebih ramai. Klg saya lebih seneng ke sana dari pada Petanahan krn lebih adem

Mahaputra mengatakan...

info bagus, salam kenal ya !

@ntokbm mengatakan...

Salam kenal kembali

 
Kembali lagi ke atas