Rabu, 08 April 2009

Koin Penyok

Dikisahkan seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, ia berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Cukup lama ia menganggur dan kondisi finansial keluarga jadi morat marit. Sementara itu para tetangganya terus sibuk memenuhi rumahnya dengan perabotan mewah, sedangkan ia sibuk memenuhi kebutuhan pokok sandang dan pangan. Anak dan istrinya sudah lama tidak dibelikan baju, dan sang istri sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak.
Laki-laki tersebut tidak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalannya kali ini akan membawa keberuntungan yaitu pekerjaan.
Ketika ia berjalan menyusuri gang yang sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan mengambil barang tersebut. "Walah hanya sebuah koin kuno yang sudah peyok to", gerutunya.Meskipun begitu ia membawa koin tersebut ke bank. "Koin ini sudah tidak berlaku, silahkan Bapak membawa koin itu ke kolektor benda antik" kata teller memberi saran. Lelaki tersebut mengikuti saran sang teller. Beruntung sekali kolektor tersebut membeli koin tersebut seharga 300.000 ika rupiah. Begitu senang lelaki tersebut memikirkan apa yang akan dilakukannya dengan uang tersebut.
Ketika melewati toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Terbayang permintaan istri untuk membuat rak, maka dibelinya kayu tersebut. Kemudian dibawanya kayu tersebut, dan dalam perjalanannya ia melewati galeri seorang tukang kayu. Pemilik galeri tertarik dengan kayu yang dibawa lelaki tersebut karena warnanya bagus. Maka ditawarnya kayu tersebut seharga 1.000.000 rupaih atau lelaki tersebut dapat memilih mebel atau almari yang sudah jadi. Akhirnya ia memilih sebuah almari.
Untuk membawa pulang maka ia meminjang salah satu gerobak pemilik galeri. Pada saat pulang ia melewati sebuah rumah yang sedang melakukan renovasi, dan pemilik sangat tertarik untuk membeli lemari yang dibawa lelaki tersebut, terjadi tawar menawar dan akhirnya lelaki tersebut melepas almari dengan harga 1.500.000 rupiah. Dengan girangnya ia mengembalikan gerobak ke pemilik galeri.
Ia membawa pulang uang tersebut dengan berbagai keinginan yang ada dalam hatinya. Pada saat mendekati gang tempat rumahnya ia memastikan bahwa uangnya masih utuh 1.500.000 rupiah. Pada saat itu seorang perampok muncul dengan mengancam belati di leher lelaki tersebut. Akhirnya lelaki tersebut menyerahkan semua uangnya ke perampok. Pada saat itu kebetulan istri-nya melihat dan berlari mendekati. "Apa yang terjadi ? Engkau tidak apa-apa ? Apa yang diambil perampok tadi?"
Lelaki tersebut mengangkat bahunya dan berkata "Bukan apa-apa Bu, hanya sebuah koin peyok yang kutemukan pagi tadi". Apa makna cerita ini .....................................................

Sumber: email teman

1 komentar:

WONDEFULL UMROH - SUGENG mengatakan...

Waduh..... hidup ini memang numpang lewat yaa mas.... kadang mesti sudah di tangan kalau memang belum rejekinya yaa nggak bisa ke kita yaa...

 
Kembali lagi ke atas