Pertama kali mendengar tentang open source software (OSS) saya sangat respek kepada para pencetus ide "GILA" ini. Di jaman seperti ini ternyata masih banyak orang yang dengan suka rela membagi ilmu demi masyarakat dunia. Sejak pemerintah Indonesia mengeluarkan deklarasi Indonesia Go Open Source tahun 2004 sampai sekarang gema open source masih lamat-lamat terdengar. Seakan akan ada sesuatu yang berat untuk beralih ke sana baik bagi pemerintah maupun masyarakat. MENGAPA ?????
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan keenganan masyarakat untuk memanfaatkan OSS. Antara lain sebagai berikut :
1. Open source software masih dikatakan software kelas dua dan kacangan.
2. Trus implementasinya sulit, karena harus pakai bahasa teks untuk mengoperasionalkan, sehingga katanya OSS tidak layak untuk dipilih, Apa iya memang begitu ?????
3. Penyebab lain adalah kurangnya kesadaran tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Kalau ada yang mudah mengapa pilih yang sulit. Lha pakai bajakan saja tidak apa-apa mengapa juga harus ganti dan belajar lagi dari nol. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, dimana daya beli masyarakat untuk software yang masih rendah (sebagian besar beli yang bajakan), mengapa tidak pakai OSS saja.
4. Sulitnya mencari literatur dan tempat pelatihan tentang OSS
5. OSS belum didukung oleh lembaga pendidikan dan dunia usaha (masih sebagai hobi dan bersifat personal)
Bersambung .... 2
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan keenganan masyarakat untuk memanfaatkan OSS. Antara lain sebagai berikut :
1. Open source software masih dikatakan software kelas dua dan kacangan.
2. Trus implementasinya sulit, karena harus pakai bahasa teks untuk mengoperasionalkan, sehingga katanya OSS tidak layak untuk dipilih, Apa iya memang begitu ?????
3. Penyebab lain adalah kurangnya kesadaran tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Kalau ada yang mudah mengapa pilih yang sulit. Lha pakai bajakan saja tidak apa-apa mengapa juga harus ganti dan belajar lagi dari nol. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, dimana daya beli masyarakat untuk software yang masih rendah (sebagian besar beli yang bajakan), mengapa tidak pakai OSS saja.
4. Sulitnya mencari literatur dan tempat pelatihan tentang OSS
5. OSS belum didukung oleh lembaga pendidikan dan dunia usaha (masih sebagai hobi dan bersifat personal)
Bersambung .... 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar